Tuesday, October 30, 2012

Blackberry dapat Menimbulkan Efek Negatif




Kemajuan zaman telah mengubah ponsel menjadi lebih dari sebuah alat komunikasi. Banyak fitur yang tak hanya menyediakan akses telepon dan pesan singkat, berbagai kemudahan untuk tetap update di jejaring sosial dan media browser dunia maya yang memberikan informasi yang lebih dari sekedar membaca koran.


Tak bisa dipungkiri karena kemudahan untuk mendapatkan segala informasi, jumlah pengguna ponsel pintarpun terus meningkat. Pada 2008, jumlah ponsel yang digunakan di seluruh penjuru dunia mencapai empat miliar. Jumlah ini hampir setara dengan 60% populasi bumi.

Namun selain menawarkan fitur-fitur menarik, Blackberry sebagai salah satu smartphone yang juga bisa mendatangkan banyak masalah. Bahkan, menurut pakar kesehatan, ponsel besutan Research in Motin (RIM) yang berbasis di Kanada ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga mental.
Berikut empat gangguan yang dipicu oleh penggunaan Blackberry:

1. Ketergantungan Akut
Menurut studi dari Rutgers University di New Jersey Amerika Serikat, Blackberry sangat memicu ketergantungan sehingga membuat pengguna memerlukan terapi setara dengan terapi ketergantungan obat-obatan. Dengan kemampuan tetap terhubung selama 24 jam sehari tujuh hari dalam seminggu, Blackberry dan perangkat serupa memicu ketergantungan internet dan e-mail. Hal ini, menurut peneliti, mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental.

Namun apa yang membuat ketergantungan? Pesan atau e-mail yang langsung bisa diakses melalui Blackberry, bahkan fitur BBM, membuat Anda tidak bisa lama-lama meninggalkan Blackberry. Anda secara tidak sadar selalu membuka Blackberry, berharap menemukan pesan di BBM atau e-mail yang menyenangkan.

2. Gangguan Tidur
Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur yang berkualitas mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental. Padahal, mendapatkan tidur yang bagus tidak semudah yang Anda bayangkan. Dan kemampuan untuk memejamkan mata semakin rumit dengan hadirnya Blackberry.

Serangkaian percobaan menunjukkan bahwa mengirim pesan atau chatting melalui ponsel sebelum jam tidur bisa mengganggu pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, hasil studi awal yang dilakukan Uppsala University di Swedia menunjukkan bahwa radiasi sedikit saja dari ponsel bisa mengganggu pola tidur. Kunjungi bimapedia.com

3. Memicu Kecemasan
Tidak bisa disangkal bahwa Blackberry merupakan perangkat revolusioner. Gadget kecil ini bisa memenuhi semua kebutuhan komunikasi Anda. Tapi jika perangkat yang sama juga menyebabkan ketergantungan, merusak konsentrasi dan mengganggu tidur, tentunya Blackberry juga akan membuat Anda stres. Tingkat stres lebih parah jika Anda sangat bergantung terhadap Blackberry dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Hal ini tentunya karena adanya dukungan terhadap fitur-fitur yang memudahkan Anda untuk tetap terus terhubung dengan dunia maya.

4. Kerusakan Otak Permanen
Radiasi ponsel telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari insomnia hingga tumor. Meskipun temuan studi masih bertentangan dan tidak menghasilkan korelasi langsung yang akurat, bukti mulai menunjukkan adanya peningkatan risiko tumor otak di kalangan pengguna ponsel.

Bagaimana cara menyikapi semua ini? Ini kembali lagi kepada bagaimana Anda mampu memberikan sedikit jarak yang tepat untuk mengistirahatkan mata dan pikiran Anda. Maka, bijaklah dalam menggunakan Blackberry. Menggunakan smartphone berarti Anda juga dituntut untuk smart, bukan?

No comments:

Post a Comment